Alasan utama manajemen memecat manajer/pelatih Ivan Kolev karena tidak mampu mengelola keuangan untuk kontrak pemain. Akibatnya manajemen pun merugi karena anggaran belanja membengkak hingga Rp 20 miliar.
Menurut Direktur Keuangan PT SOM, Augie Bunyamin, Rabu (20/7), padahal musim-musim sebelumnya, SFC hanya menghabiskan kisaran dana antara Rp15-18 miliar. "Hal itu dapat dilihat dari membengkaknya jumlah pemain," kata Augie
Menurut dia, musim lalu dibawah arahan Kolev, banyak rekrutmen pemain, tetapi mereka sama sekali tidak bermain maksimal. Ada pemain yang didatangkan seperti Julio Cesar tetapi dipulangkan, tanpa bermain untuk SFC.
"Persoalan seleksi pemain juga menyedot anggaran, kemudian pemain Brazil Cesar yang tidak bisa main dan banyak lagi persoalan yang membuat kita boros dalam belanja pemain," ungkap Augie.
Tanggapan Penulis :
Kalo masalah keuangan itu mslh dapur SFC,jd bkn hanya kolev yg slh.dan mgt idag boleh cuci tngn begitu saja.
yg jelas dan yg pling terlihat oleh msyrkt yaitu proses seleksi beberapa pemain asing yg berulang2 itu mslh utama SFC thun llu dan jgn smpai terulang lagi. (bs anda bygkn brp uang dihabiskan untuk biayai pemain yg ikut seleksi sprti mkn,penginapan,dll)
Tok kedepan semoga MGT lbh fokus untuk membina pemain muda jikapun hrs membeli pemain asing hendaknya pemain asing yg kualitasnya sdah trbkti dan bnyk diketahui suporter sehingga tdak mndapat hujatan/hinaan dr fans jika performa pemain tsb dibawah standar .
yg jelas dan yg pling terlihat oleh msyrkt yaitu proses seleksi beberapa pemain asing yg berulang2 itu mslh utama SFC thun llu dan jgn smpai terulang lagi. (bs anda bygkn brp uang dihabiskan untuk biayai pemain yg ikut seleksi sprti mkn,penginapan,dll)
Tok kedepan semoga MGT lbh fokus untuk membina pemain muda jikapun hrs membeli pemain asing hendaknya pemain asing yg kualitasnya sdah trbkti dan bnyk diketahui suporter sehingga tdak mndapat hujatan/hinaan dr fans jika performa pemain tsb dibawah standar .
