statistik

Blogger Mobile

Powered By Blogger

Cetak Sejarah, SRIWIJAYA FC Jadi Tim Indonesia Pertama Peraih Double Winner

FANTASTIS... !!!!
Itulah kata yang patut disematkan oleh tim ini, tim muda dengan sejarah "berjibun" dengan gelar-gelar yang sangat amat patut untuk dibanggakan khusus nya bagi pendukung nya dan Masyarakat Sumatera Selatan.

SRIWIJAYA FC itulah nama yg patut di ingat oleh penikmat sepakbola Indonesia, merupakan  tim Indonesia pertama yang berhasil merih 2 gelar dalam satu musim (Double Winner) yakni pada musim kompetisi 2007-2008.
Sebagai tim yang kurang disegani oleh lawan, SRIWIJAYA FC mampu tampil trengginas bak kesetanan membasmi lawan-lawan yang coba menghadang, sehingga Finish sebagai Juara di dua ajang yang sangat bergengsi di Persepakbolaan Indonesia, yakni Juara Copa Indonesia, dan Juara Liga Indonesia.

FINAL Copa Indonesia 2007-2008
Persipura  v Sriwijaya FC

Kejelian Rahmad mengatur ritme permainan anak buahnya menjadi kunci kesuksesan Sriwijaya. Menyadari stamina pemain terkuras di fase semifinal karena harus mengarungi babak perpanjangan waktu, Rahmad tak memaksakan diri meladeni permainan cepat Tim Mutiara Hitam.

“Belajar dari pengamatan duel melawan Persija terlihat jelas Persipura akan memforsir permainan tempo tinggi pada babak pertama. Pada babak kedua stamina mereka melorot. Ini kelemahan mereka,” ujar Rahmad.

Carlos Renato Elias cs. tak panik saat Persipura unggul terlebih dahulu di awal babak pertama melalui gol Ernest Jeremiah. Sebaliknya, anak-anak Sriwijaya tetap tenang menggempur pertahanan lawan yang kian keropos karena kehabisan napas.

Gol balasan akhirnya diciptakan lewat titik putih oleh Keith Jerome Gump setelah Jack Komboy handball. Kubu lawan salut pada kebugaran pemain Sriwijaya yang tetap terjaga walau hanya punya waktu istirahat sehari setelah laga berat di semifinal. Itu belum terhitung duel melawan PSMS, yang juga diakhiri dengan perpanjangan waktu.

“Kami didera kelelahan fisik yang berat setelah melawan Persija. Sriwijaya bisa memanfaatkan kelemahan itu dan mencetak gol balasan sebelum akhirnya menang adu penalti,” ucap Raja Isa Ba Raja, pelatih Persipura.  

DATA-FAKTA
--------------------------
Sriwijaya vs Persipura: 1-1, 3-0 (adu penalti).
Gol: Ernest Jeremiah 6’ (Persipura), Keith Kayamba 73’ (Sriwijaya). Penalti: Keith Kayamba (berhasil), Eduard Ivakdalam (gagal), Zah Rahan (berhasil), David Da Rocha (gagal), Alberto Goncalves (gagal), Toni Sucipto (gagal), Anaure Obiora (berhasil). KK: Herru Nerly 33’, Ernest Jeremiah 66’ (Persipura), Isnan Ali 40’, Keith Kayamba 74’ (Sriwijaya). Wasit: Jimmy Napitupulu. Stadion: Gelora Bung Karno, Senayan. Penonton: 40.000.
Perjalanan juara:
64 besar: vs PS Palembang 3-3, 2-1
32 besar: vs PSSB Bireuen 0-0, 4-0
16 besar: vs Perseman 2-1, WO
8 besar: vs PSMS 0-2, 4-0
4 besar: vs Pelita 6-5 (adu penalti)
Final: vs Persipura 4-1 (adu penalti)


Final Liga Djarum Indonesia 2007-2008
Sriwijaya FC vs PSMS Medan

Final yang seharusnya dihelat di stadion utama Gelora Bung Karno Jakarta akhirnya dipindah ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Jawa Barat rupanya tidak mengurangi beban kedua tim asal Sumatera yang bertemu di final Liga Djarum Indonesia musim ini. Kalau sebelumnya tim asal Jawa yang mendominasi di Liga Djarum, kini giliran tim Sumatera yang mengaum di tanah Jawa. Yup, untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga Indonesia terjadi all Sumatera Final.

Pertandingan berjalan menarik dan menegangkan, kedua tim menerapkan strategi sepakbola yang ciamik. Menunjukkan bahwa mereka memang layak ada di partai final ini. Sriwijaya unggul terlebih dahulu melalui Obiora di menit 15 yang menyambut tendangan bebas dari Zah Rahan. PSMS semakin bernafsu untuk menyamakan kedudukan. Alih-alih menyamakan kedudukan, yang mereka dapati malah diusirnya bek Murphy Komunple mendapat kartu merah dari wasit Purwanto asal Kediri, gara-garanya tak sanggup bangkit dari jatuh sehingga menarik kaos Obiora yang berpeluang tinggal menghadapi kiper Markus Horison hahahahaha...

Usaha anak asuh Freddy Muli, PSMS untuk menyamakan kedudukan akhirnya datang di babak kedua, tepatnya di menit ke 69, setelah tendangan striker James Koko Lomel menembus jala gawang Ferry Rotinsulu. Pertandingan normal 90 menit pun berakhir dengan kedudukan imbang 1-1 dan harus dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2x15 menit.

Di perpanjangan waktu pertama, kedua tim masih berambisi menambah pundi-pundi gol mereka, namun hasilnya kedudukan masih tetap imbang 1-1. Dewi Fortuna pun akhirnya menghampiri Sriwijaya FC setelah tandukan Keith Kayamba menyusul sepak pojok Alamsyah Nasution di menit ke 107 berhasil menelusup masuk ke gawang PSMS.

Dan akhirnya kemenangan Sriwijaya FC semakin jelas menghampiri kala Markus Horison si kiper plontos itu melakukan blunder fatal. Di enam menit terakhir babak perpanjangan waktu kedua ia nekat maju hingga pertahanan Sriwijaya untuk membantu menyamakan kedudukan berharap mampu menyongsong bola hasil tendangan penjuru. Namun, alih-alih membantu, yang ada malah blunder Markus ini berhasil dimanfaatkan anak-anak Sriwijaya FC lewat counter attack yang cepat bola langsung mendarat di kaki Zah Rahan yang sudah berdiri langsung mencocor bola dan bola bergulir pelan ke arah gawang PSMS yang kosong melompong tanpa penjaga gawang.Markus Horison pun tak sanggup mengejar bola meski ia sudah berusaha lari sekuat tenaga dari pertahanan Sriwijaya FC.

Sungguh sebuah blunder fatal yang dilakukan Markus, padahal di menit akhir PSMS mampu menyerang pertahanan Sriwijaya FC untuk memaksakan pertandingan berakhir imbang dan menuju ke babak tos-tosan adu pinalti. Namun sayang dengan gol ke tiga Sriwijaya FC ini akhirnya menghambat PSMS mewujudkan mimpi menjadi Juara Liga Djarum Indonesia musim ini... Dan tropi pun harus terbang ke tanah Palembang. 


Artikel Ini dikutip dari berbagai sumber
Follow twitter Kami @beritaSFC Untuk Info terbaru seputar SRIWIJAYA FC